Skip to Content
Loading
Admin SMAKA
Admin SMAKA
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Mengenal Bhineka Tunggal Ika Berbasis Kearifan Lokal Dalam Projek P5


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah kegiatan yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Salah satu tema P5 yang dapat dilaksanakan di sekolah selain Suara Demokrasi juga melaksanakan tema Bhineka Tunggal Ika.

Tujuan Kegiatan ini agar peserta didik mampu memahami keberagaman budaya masyarakat Indonesia sehingga akan terbentuk perilaku yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

SMA Wijaya Kusuma Jakarta Utara merealisasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan ini dilaksanakan 2 hari pada tanggal 17 dan 18 Juni 2025. Kegiatan ini terbagi atas 4 kelas masing-masinya mewakili budaya Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Hari pertama, diawali dengan budaya Nusa Tenggara Barat oleh kelas X-4



Upaya untuk melestarikan budaya yang kita miliki adalah memperkenalkan  dan mewariskan budaya yang kita miliki kepada generasi muda. Dalam kesempatan ini kelas X-4 memperkenalkan kepada siswa-siswi mengenai budaya Kalimantan Selatan. Poin yang ditampilkan yaitu Tarian, Makanan khas, senjata kerjaan: seperti Keris, tombak, golok, dll segala hal yang dianggap memiliki nilai sejarah dan simbolis disampaikan oleh siswa X-4 dalam kesempatan ini.


Selanjutnya, penampilan kelas X-3 dengan budaya Sulawesi Selatan


Tema budaya Sulawesi Selatan bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal daerah tersebut kepada siswa. Tradisi Mappacci, yang merupakan bagian dari adat pernikahan Bugis, diperkenalkan kepada para siswa sebagai bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai luhur budaya lokal serta membentuk karakter pelajar yang berjiwa Pancasila. Beberapa yang ditampilkan dalam  kegiatannya meliputi pengenalan makanan tradisional, tarian daerah, upacara adat, dan kostum atau baju ada Sulawesi Selatan.

 

Pada hari kedua diawali penampilan dari kelas X-2 dengan budaya Nusa Tenggara Timur


Kelas X-2 ini menampilkan beberapa ritual adat. Ada Upacara adat di NTT yaitu Pasola. Ritual berkuda ini untuk menjaga keseimbangan alam.
Kesenian budaya daerah NTT mencerminkan kekayaan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Kesenian tradisional ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat NTT, tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan dan dijaga.


Terakhir, kelas X-1 menampilkan budaya Kalimantan Selatan


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Kearifan Lokal" di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya serta adat istiadat khas Banjar kepada siswa. Kegiatan ini melibatkan berbagai projek, seperti pengenalan makanan tradisional, tradisi seni, dan nilai-nilai budaya Banjar.


Program P5 memungkinkan siswa untuk mengerjakan projek yang berfokus pada tema lokal dan relevansi kebudayaan setempat. Salah satu tujuan utamanya adalah agar pelajar memahami pentingnya budaya mereka sendiri, serta bagaimana nilai-nilai tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, diberbagai daerah, sekolah-sekolah mulai mengangkat tema-tema budaya lokal seperti seni tradisional, bahasa daerah, dan upacara adat dalam proyek P5 mereka.

Dalam implementasinya, peran guru di SMA Wijaya Kusuma ini sangat penting dalam memberikan arahan serta mendampingi siswa agar dapat menggali dan mempresentasikan budaya lokal dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang memfasilitasi kolaborasi antara siswa, masyarakat, dan budaya lokal.
















Berbagi

Postingan Terkait

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?